Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari turut serta dalam kegiatan perkemahan RTLH 2025-dok.humas
KOTA MOJOKERTO - Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, secara resmi membuka Perkemahan Wirakarya Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 2025 di Lingkungan Kemasan, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajuritkulon, pada Sabtu (5/7/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua Bidang Bina Muda Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, Endang Soelistyowati, dan Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Mojokerto, Supriyadi Karima Syaiful.
Kegiatan yang merupakan sinergi antara Pemerintah Kota Mojokerto dan Kwarda Pramuka Jawa Timur ini akan berlangsung dari tanggal 5 hingga 14 Juli 2025. Fokus utama kegiatan adalah pemugaran empat rumah tidak layak huni milik warga berpenghasilan rendah. Para penerima bantuan rumah tidak layak huni bersama pramuka masing-masing sebesr 35 juta rupiah-dok.humas
Dalam sambutannya, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini menyampaikan apresiasinya terhadap gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan non-formal yang berperan dalam pembentukan karakter dan peningkatan keterampilan generasi muda.
“Diharapkan adik-adik yang tergabung dalam Pramuka memiliki jiwa pengabdian dan tanggung jawab sosial yang kuat karena telah terlatih dan terdidik melalui gerakan Pramuka,” tuturnya.
Menurut Ning Ita, anggota Pramuka tidak hanya diarahkan untuk pengembangan diri, tetapi juga diharapkan turut berperan dalam pembangunan masyarakat.
“Salah satu nilai utama dalam Dasa Dharma Pramuka adalah rela menolong dan tabah. Dalam kegiatan ini, nilai tersebut diwujudkan melalui program pemugaran rumah tidak layak huni yang digagas oleh Kwarda Pramuka Jawa Timur,” ungkapnya. Para kader pramuka siap melaksanakan program perbaikan umah tidak layak humi-dok.humasuan rumah tidak lauas melaksanaan perkemahan wirakers
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan aksi nyata Pramuka dalam mengimplementasikan nilai-nilai Dasa Dharma, khususnya dalam bentuk kepedulian sosial dan semangat gotong royong.
“Kegiatan ini bertujuan menyediakan tempat tinggal yang aman, sehat, dan nyaman bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Saya juga mengimbau tetangga sekitar untuk ikut gotong royong membantu pemugaran rumah sebagai bentuk kepedulian dan empati terhadap