Tiga Tahun Berturut-turut, Kemendagri Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa melalui Gerakan 10 Juta Bendera

gambar utama
Pelaksana Harian Direktur Jenderal Polpum Kemendagri Togap Simangunsong dari Kemendagri hadir Provinsi Riau-Puspen Kemendagri
Pekanbaru–Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) terus memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa melalui Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih. Gerakan yang telah diselenggarakan selama tiga tahun berturut-turut sejak 2022 di seluruh wilayah Indonesia tersebut, bertujuan untuk memperkuat cinta Tanah Air serta memperteguh karakter kebangsaan dan jiwa patriotisme bagi bangsa Indonesia.


Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Jenderal (Dirjen) Polpum Kemendagri Togap Simangunsong mengatakan, Kemendagri mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemerintahan daerah (Pemda) yang tetap semangat melaksanakan kegiatan ini secara masif dan semarak.


Togap menyampaikan hal tersebut saat mewakili dan membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian pada acara Penganugerahan Penghargaan dari Kemendagri RI kepada Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota atas Dukunganya dalam Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih Tahun 2024. Acara yang bertajuk "Dari Bumi Lancang Kuning untuk Nusantara" tersebut berlangsung di Ballroom Grand Central Hotel Pekanbaru, Riau, Sabtu (31/8/2024).


“Saya mengajak kepada semua untuk bersama kita perkokoh persatuan dan kesatuan, untuk membangun negeri di tengah kemajemukan bangsa Indonesia dengan semangat semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

Dia mengungkapkan, melalui Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih Tahun 2024, semua elemen bangsa bergerak bersama dan bergotong royong dalam merefleksikan semangat nasionalisme. Gerakan ini juga dalam rangka pemantapan kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara demi menjaga, merawat, dan membina tetap tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


“Kehadiran semua di sini menandai semangat kita bersama untuk menjaga dan mengisi kemerdekaan, di antaranya dengan tetap berkarya dan berkreativitas dalam meningkatkan kesadaran dan perwujudan persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.


Togap melanjutkan, kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman, yang bisa dilihat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Berbagai etnis, suku, bahasa, adat istiadat, budaya, agama, kepercayaan, dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Indonesia sebagai negara besar yang kaya akan keberagamannya merupakan aset penting yang harus dirawat, dijaga, dan dilestarikan, di antaranya melalui keanekaragaman seni dan budaya.


Dia menambahkan, dalam tatanan kehidupan yang majemuk tersebut, kekayaan seni budaya adat istiadat dimaksud memiliki peran yang sangat penting dalam membangun masyarakat yang beradab, berkebudayaan, dan berkemajuan.


“Hal ini dikarenakan, sebagai hasil cipta rasa serta karsa dan dengan keindahan, setiap seni dan budaya sebuah komunitas, mampu menjadi perekat yang kuat. Bukan saja antaranggota sebuah komunitas, tetapi juga dengan kelompok masyarakat lainnya,” ungkapnya.


Pihaknya berpesan, sikap menghargai keberagaman dalam Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa yang menekankan pada persatuan dan kesatuan di atas keanekaragaman. Walaupun berasal atas berbagai suku bangsa yang beranekaragam budaya daerah, masyarakat tetap satu bangsa Indonesia. Selain itu, Indonesia memiliki bahasa dan Tanah Air yang sama, yaitu bahasa persatuan Indonesia dan Tanah Air Indonesia.


“Begitu juga bendera kebangsaan Merah Putih sebagai lambang identitas bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan Dasar Negara Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945,” pungkasnya. .(Puspen Kemendagri)


Bagikan berita ini:

Berita Terkait: