semangat luar biasa, warga kelurahan Gunung gedangan saat musrenbang yang dihadiri Wali Kota Mojokerto bersama lurah , camat dan pimpinan OPD-zan
Kota Mojokerto-GEMA MEDIA; Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mendorong warga untuk aktif dalam upaya memaksimalkan penyerapan dana kelurahan.
"Di dana kelurahan ini sifatnya untuk pemberdayaan masyarakat. Butuh peran aktif panjenengan semuanya. Jadi tidak hanya bergantung pada lurahnya," ungkap wali kota membuka Musrenbang Kelurahan Genunggedangan, Selasa (31/1).
Dorongan partisipasi warga dalam mengawal penyerapan dana kelurahan tersebut menjadi perhatian wali kota. Sebab, berdasarkan evaluasi tahun 2022, pihaknya mendapati mayoritas kelurahan belum bisa menyerap anggaran 100 persen.
"Eman, jika tidak terserap banyak. Akhirnya kembali ke kas Pemkot. Karena tidak terealisasi kegiatannya," ungkap wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini.
Penyerahan sarpras Posyandu Kelurahan Gununggedangan secara simbolis-zan
Diantara 18 kelurahan di Kota Mojokerto, Kelurahan Gununggedangan berhasil menyerap dana kelurahan paling banyak. Seluruh anggaran berhasil direalisasikan.
"Terimakasih ini kelurahan Gununggedangan yang serapannya tertinggi se-kota. Dikasih 800 juta, habis 800 juta. Tahun ini dikasih 1,4 miliar, harus habis 1,4 miliar," ujar Ning Ita.
Sebagai informasi, dana kelurahan merupakan dana yang dialokasikan oleh pemkot kepada setiap kelurahan sesuai yang diusulkan oleh warga di tahun sebelumnya.
Walikota Mojokerto didampingi pimpinan
OPD
camat dan lurah saat membuka musrenbang di kelurahan Gununggedangan-zan
Untuk proyek pembangunan fisik menjadi tanggung jawab dinas yang berwenang. Seperti pembangunan jalan dan saluran irigasi yang di bawah wewenang Dinas PUPR dan Perakim.
Sementara untuk kegiatan yang melibatkan masyarakat langsung, dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya, dikembalikan kepada warga. Seperi kegiatan pelatihan, posyandu, pengadaan sarana belajar dan olahraga. (EL/an)
